This is default featured slide 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

Rabu, 22 Februari 2012

Madu Ampuh Obati Luka Kronis

Sudah banyak penelitian yang mengungkap khasiat tersembunyi dari madu sebagai ramuan alamiuntuk menunjang kesehatan. Ada beragam jenis madu yang tersedia di alam ini, dan salah satu yang terkenal adalah madu manuka. Madu manuka adalah jenis madu yang sebelumnya diklaim para ahli mampu melawan bakter super. Penelitian terbaru para ilmuwan dari Cardiff Metropolitan University Wales menunjukkan bahwa madu manuka mampu mengatasi infeksi pada luka kronis, sekaligus "menjegal' pergerakan bakteri di dalam luka. Seperti yang dipublikasikan jurnal Microbiologi, peneliti mengklaim bahwa madu manuka tidak hanya mampu menghancurkan sepenuhnya bakteri Streptococcus
pyogenes, tetapi juga menghambat gerak bakteri tersebut untuk dapat menempel pada komponen jaringan luka. Streptococcus pyogenes adalah jenis bakteri pada kulit normal yang sering dikaitkan dengan luka kronis (sulit disembuhkan). Bakteri yang yang menginfeksi luka ini biasanya akan melebur dan membentuk 'biofilm' atau
sebuah penghalang yang membuat obat-obatan tidak bisa menembus luka. Madu Manuka dipanen dari nektar yang dihasilkan lebah hutan phon manuka yang tubuh di Selandia Baru dan beberapa wilayah Australia. Madu ini juga kerap dijadikan
salah satu bahan dalam produk perawatan luka di beberapa negara.

Berdasarkan laporan riset, Madu manuka dipercaya mampu menghambat lebih dari 80 jenis bakteri. Namun sifat antimikroba dari madu belum sepenuhnya dimanfaatkan oleh kedokteran modern, karena mekanisme kerjanya yang belum sepenuhnya dipahami. Luka yang terinfeksi dengan bakteri S. pyogenes seringkali sulit sembuh karena terbentuknya biofilm sehingga mempersulit kerja antibiotika dalam melakukan penetrasi.

Problem ini juga menjadi pemicu terjadinya resistensi antibiotika. Penelitian para ahli di Cardiff Metropolitan University Wales menunjukkan bahwa madu Manuka dalam konsentrasi rendah dapat mencegah awal terbentuknya biofilm. Madu tersebut juga mampu membunuh hingga 85% bakteri dalam kurun waktu dua jam. Peneliti mengungkapkan bahwa madu dapat mengganggu interaksi antara bakteri S. pyogenes dan fibronektin
protein pada manusia. "Kami menemukan bahwa madu dapat mengurangi ekspresi protein permukaan bakteri, mengikat fibronektin untuk menghambat luka, sehingga
mencegah kemungkinan bakteri membentuk biofilm," kata Dr. Sarah Maddocks, salah seorang peneliti. "Ini adalah sebuah mekanisme yang hanya dapat dilakukan oleh madu manuka dengan cara meminimalkan inisiasi infeksi luka akut dan meminimalkan pembentukan infeksi kronis, "tambahnya. Sumber : zeenews

Sudah banyak penelitian yang mengungkap khasiat tersembunyi dari madu sebagai ramuan alami
untuk menunjang kesehatan. Ada beragam jenis madu
yang tersedia di alam ini, dan salah satu yang terkenal
adalah madu manuka. Madu manuka adalah jenis madu yang sebelumnya diklaim
para ahli mampu melawan bakter super. Penelitian terbaru para ilmuwan dari Cardiff Metropolitan University Wales
menunjukkan bahwa madu manuka mampu mengatasi
infeksi pada luka kronis, sekaligus "menjegal' pergerakan
bakteri di dalam luka. Seperti yang dipublikasikan jurnal Microbiologi, peneliti
mengklaim bahwa madu manuka tidak hanya mampu
menghancurkan sepenuhnya bakteri Streptococcus
pyogenes, tetapi juga menghambat gerak bakteri tersebut
untuk dapat menempel pada komponen jaringan luka. Streptococcus pyogenes adalah jenis bakteri pada kulit
normal yang sering dikaitkan dengan luka kronis (sulit
disembuhkan). Bakteri yang yang menginfeksi luka ini
biasanya akan melebur dan membentuk 'biofilm' atau
sebuah penghalang yang membuat obat-obatan tidak bisa
menembus luka. Madu Manuka dipanen dari nektar yang dihasilkan lebah
hutan phon manuka yang tubuh di Selandia Baru dan
beberapa wilayah Australia. Madu ini juga kerap dijadikan
salah satu bahan dalam produk perawatan luka di
beberapa negara. Berdasarkan laporan riset, Madu manuka
dipercaya mampu menghambat lebih dari 80 jenis bakteri. Namun sifat antimikroba dari madu belum sepenuhnya
dimanfaatkan oleh kedokteran modern, karena mekanisme
kerjanya yang belum sepenuhnya dipahami. Luka yang terinfeksi dengan bakteri S. pyogenes seringkali
sulit sembuh karena terbentuknya biofilm sehingga
mempersulit kerja antibiotika dalam melakukan penetrasi.
Problem ini juga menjadi pemicu terjadinya resistensi
antibiotika. Penelitian para ahli di Cardiff Metropolitan
University Wales menunjukkan bahwa madu Manuka dalam konsentrasi rendah dapat mencegah awal
terbentuknya biofilm. Madu tersebut juga mampu
membunuh hingga 85% bakteri dalam kurun waktu dua
jam. Peneliti mengungkapkan bahwa madu dapat mengganggu
interaksi antara bakteri S. pyogenes dan fibronektin
protein pada manusia. "Kami menemukan bahwa madu
dapat mengurangi ekspresi protein permukaan bakteri,
mengikat fibronektin untuk menghambat luka, sehingga
mencegah kemungkinan bakteri membentuk biofilm," kata Dr. Sarah Maddocks, salah seorang peneliti. "Ini adalah sebuah mekanisme yang hanya dapat dilakukan
oleh madu manuka dengan cara meminimalkan inisiasi
infeksi luka akut dan meminimalkan pembentukan infeksi
kronis, "tambahnya. Sumber : zeenews

Hamil Gara-gara KB Gagal, Biaya Bersalin Bisa Ditanggung BKKBN

Meski sudah menggunakan alat kontrasepsi, masihada sedikit peluang kegagalan yang
dapat memungkinkan seorang wanita mengalami kehamilan. Jika sudah begitu,
biaya persalinan akibat kegagalan kontrasepsi bisa ditanggung oleh BKKBN.

Ada berbagai macam alat kontrasepsi seperti kondom, pil, suntik hormon, Spiral atau intrauterine device (IUD), KB implan, vasektomi (KB steril pada pria) dan tubektomi (KB steril pada wanita). Semua alat kontrasepsi tersebut berfungsi untuk mencegah dan menunda kehamilan. Bahkan beberapa alat kontrasepsi juga memiliki manfaat tambahan, seperti kondom untuk melindungi terhadap infeksi seksual menular seperti HIV-AIDS, sifilis, herpes kelamin, serta pil KB yang menurut penelitian dapat mencegah beberapa kanker dan mengurangi keluhan saat menstruasi.

Namun ada sedikit kemungkinan yang membuat alat-alat KB tersebut gagal berfungsi dan masih bisa menyebabkan kehamilan. "Kalau hamil karena kegagalan kontrasepsi, maka biaya persalinannya bisa ditanggung BKKBN, termasuk efek sampingnya," ujar Dr Sudibyo Alimoeso, MA, Deputi Keluarga Sejahtera dan Pemberdayaan Keluarga BKKBN, dalam acara temu media di Gedung BKKBN Pusat, Jakarta, Rabu
(22/2/2012).

Menurut Dr Sudibyo, pasangan menikah yang hamil karena kegagalan kontrasepsi bisa menyerahkan kartu KB ke BKKBN (Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional)
sebagai bukti bahwa kehamilannya benar-benar terjadi karena kegagalan fungsi alat kontrasepsi. "Kalau Jampersal (Jaminan Persalinan) itu kan untuk siapa saja yang melahirkan asal di rumah sakit kelas III, mungkin hamilnya karena kegagalan kontrasepsi. Kalau untuk yang BKKBN, harus menyerahkan buku KB sebagai bukti hamilnya karena kegagalan kontrasepsi. Disitu kan ada bukti kapan dia pasang alat kontrasepsi, kapan harus diulang. Yang paling mudah dilihat sih IUD dan implan," tutup Dr Sudibyo.(detik.com)